Seorang astronaut dan Wakil Direktur NASA, Operasi Penerbangan Kjell Lindgren (tendah) bersama para kru (dari kiri ke kanan) Kelly Haston, Ross Brockwell, Nathan Jones dan Anca Selariu keluar dari Habitat Mars di Houston, Texas, Sabtu, 6 Juli 2024.
“Gua-gua Bulan terus menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun. Jadi sangat menyenangkan ketika akhirnya bisa membuktikan keberadaan” salah satunya, kata Leonardo Carrer dan Lorenzo Bruzzone dari University of Trento melalui email.
Sebagian besar lubang tampaknya terletak di dataran lava kuno di Bulan, kata para ilmuwan itu. Beberapa lubang juga mungkin berada di kutub selatan Bulan, yang rencananya menjadi lokasi pendaratan astronaut NASA pada misi di akhir dekade ini. Kawah-kawah yang secara permanen berada dalam sisi gelap Bulan itu diyakini menyimpan air beku yang bisa memasok air minum dan bahan bakar roket.
Melalui program Apollo NASA, 12 astronaut telah mendarat di Bulan, diawali oleh Armstrong dan Aldrin pada 20 Juli 1969.
Temuan-temuan itu menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat ratusan lubang dan ribuan tabung lava di Bulan. Tempat-tempat itu bisa menjadi tempat berlindung alami bagi para astronaut untuk melindungi mereka dari sinar kosmik dan radiasi matahari, serta serangan mikrometeorit. Membangun habitat dari nol akan memakan lebih banyak waktu dan penuh tantangan, bahkan setelah mempertimbangkan kemungkinan perlunya penguatan dinding gua untuk mencegahnya runtuh, kata tim itu.