Lebih lanjut, dia mengatakan, Pemkot Bogor semestinya perlu memacu inovasi dari OPD lainnya. Ini misalnya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian sesuai dengan target rasio wirausaha nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 4 persen pada tahun 2024.
“Wirausaha kita dari penduduk yang produktif itu masih 2,4 persen, diharapkannya tahun ini naik menjadi 4 persen. Kota Bogor sudah menambah berapa persen? Untuk menambah sekian persen itu butuh cara-cara inovatif,” imbuhnya.
Guna meningkatkan keberagaman inovasi, Yusharto mengimbau Pemkot Bogor untuk mereplikasi inovasi dari daerah lain dan menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat. Dia juga menyarankan Pemkot Bogor untuk mengakses aplikasi Tuxedovation yang diinisiasi BSKDN agar daerah lebih mudah mengembangkan inovasi. Ini lantaran aplikasi tersebut menghimpun 14 ribu inovasi dari berbagai daerah.
“Bapak/Ibu sekalian ruang lingkup tugas kita terbuka luas untuk kita melakukan adopsi terhadap sesuatu yang baru yang kami tawarkan adalah database inovasi yang telah dilaporkan daerah, 14 ribu di antaranya sudah masuk Tuxedovation dan bisa diakses sebagai inspirasi untuk mengembangkan inovasi,” pungkasnya. (Muhamad Solihin)