IPOL.ID – Selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di sekolah, khususnya di wilayah Jakarta Timur. Para kakak kelas diingatkan untuk tidak melakukan kekerasan dan perundungan (bullying) terhadap siswa-siswi baru.
Dalam hal ini, Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar, mengingatkan kepada seluruh siswa-siswi di wilayah Kota Jakarta Timur agar tidak melakukan bullying terhadap siswa lain, utamanya pada siswa-siswi baru.
Hal itu disampaikan Anwar saat menghadiri Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di SMAN 61 Jakarta, Jalan Taruna Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (8/7/2024).
“Tentunya, kita harapkan tidak adanya kembali bullying atau perundungan di seluruh sekolah di Jakarta Timur, dan di SMA 61 ini menjadi pilot project atau percontohan,” kata Anwar di SMAN 61 Jakarta, Senin (8/7/2024).
Anwar mengatakan, pihaknya mengapresiasi pihak sekolah yang menggelar MPLS ini dengan sosialisasi ‘Stop Bullying, Kita Semua Adalah Teman’ kepada para siswa, baik siswa baru maupun siswa lama (kelas XI dan XII) di lapangan sekolah.
Dengan berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah dengan menempelkan stiker stop bullying di meja sekolah.
Dengan demikian bagi siswa atau siswi yang melakukan tindak kekerasan dan bullying, maka bakal ditindak secara tegas. Tak hanya itu, Wali Kota Anwar juga mengingatkan kepada guru dan kepala sekolah agar segera memanggil siswa bila memiliki perilaku tidak baik.
“Siswa yang memiliki perilaku tidak baik agar segera dipanggil, diajak bicara, jangan sampai jadi panjang dan berkembang. Pastikan anak yang sekolah disini sehat baik secara fisik dan mental sehingga bisa belajar dengan baik, sesuai komitmen untuk menjaga kualitas anak dan menjadi kota layak anak,” tuturnya.
Sementara, Siswi kelas XII SMA Negeri 61 Jakarta, Meriel Noelni mengatakan, sosialisasi dan penempelan stiker ‘stop bullying’ di SMAN 61 Jakarta sudah dilakukan sejak dirinya menjadi siswa di sekolah tersebut.
“Saya bersyukur selalu ada kegiatan sosialisasi dan penempelan stiker stop bullying ini menjadi cara efektif agar para siswa tidak melakukan kekerasan dan ‘bullying’ kepada siswa lain, khususnya kepada adik kelas,” kata Meriel. (Joesvicar Iqbal)
Jangan Ada Bullying di Sekolah Jaktim, SMA Negeri 61 Jadi Percontohan

