Usai laga, asisten pelatih timnas Indonrsia, Joni Sugiyatno mengakui kalau para pemainnya terlalu meremehkan lawan. “Anak-anak terlihat meremehkan Australia yang sebelumnya tidak pernah menang, jadinya main kurang fokus. Setelah diingatkan, baru permainan mulai membaik,” katanya.
Pada laga memghadapi Australia, tuan rumah Indonesia sempat kehilangan set pertama karena buruknya koordinasi dan penerimaan bola servis yang kurang sempurna.
Kendati sempat menyamakan skor 16-16 setelah tertinggal lima angka, Indonesia harus mengakui keunggulan Australia 23-25.
Pada set kedua, permainan Indonesia mulai membaik. Penerimaan bola servis berjalan baik dan pertahanan lebih solid hingga unggul jauh 15-7. Australia sempat mendekat 22-20, tetapi Fahril dkk. terus melaju untuk menang 25-21.
Set ketiga berjalan lebih alot. Australia yang sudah tidak lolos ke perempatfinal kembali memberi perlawanan sengit. Namun, pemain tuan rumah sedang “on fire” dan kembali menang 25-23.
Permainan solid dan menekan kembali ditunjukkan tuan rumah Indonesia pada set keempat dengan unggul cepat 5-1. Tetapi pemain Negeri Kanguru cepat bangkit dan menipiskan jarak 5-6.
Setelah itu, Indonesia selalu memimpin dalam perolehan angka hingga 23-19 dan mengakhiri perlawanan Australia dengan skor 25-20.