Untuk wilayah Jakarta Selatan, ada beberapa titik rawan banjir yang berdekatan dengan bibir sungai/kali yang melintasi Jaksel, di antaranya Sungai Ciliwung, Krukut, Mampang, Grogol dan Pesanggrahan.
“Upaya penanganan banjir dan genangan dilakukan Dinas SDA dengan pembangunan polder (dengan sistem), sumur resapan, waduk, pemetaan banjir dan genangan serta penguatan dinding sungai,” kata Firmansyah.
Di Tahun 2024, lanjut Firmansyah, bakal dilakukan pembangunan rumah pompa di kawasan Cipulir, polder di kawasan IKPN. Kemudian 15 titik akan dilakukan normalisasi kali, pengurasan serta pemulihan pompa.
“Itu nantinya akan paralel tiap minggu dilakukan pengerukan di Jaksel. Disamping kita memiliki 116 unit pompa di 48 lokasi rumah pompa, 50 unit alat berat, dan 17 lokasi pintu air”.
Lalu pemetaan banjir dan genangan, memitigasi, mendata dan mengevaluasi penanganan di lokasi banjir juga dilakukan pihaknya. Memanfaatkan infrastruktur dan sejumlah peralatan yang ada serta melihat CCTV.
“Menindaklanjuti pengaduan masyarakat atas adanya genangan dan banjir yang timbul pun dilakukan. Di sini kita tidak bisa bicara target Jakarta bebas banjir. Tapi upaya dilakukan mengurangi banjir/genangan, memanfaatkan potensi ruang terbuka yang akan dijadikan waduk, contoh Cavalio dan Brigif, ini akan dikembangkan di wilayah lainnya,” tutup Firmansyah. (Joesvicar Iqbal)