IPOL.ID- Penggabungan pileg dan pilpres 2024 yang digelar secara bersamaan dinilai banyak merugikan elektabilitas caleg.
Sebab, dengan penggabungan pileg dan
pilpres, masyarakat mengalami kesulitan dalam mengenali calon legislatif (caleg) yang akan dipilih.
“Kenapa itu harus dipisahkan? Ya supaya fokus masing-masing,” ujar
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Jumat (26/7/2024).
Selain itu, dia mengatakan pada anggota partai politik pun pada akhirnya memiliki kinerja yang tidak jelas. Pasalnya, seorang calon legislatif akan secara bersamaan bekerja untuk pemenangan seorang ketua umumnya yang maju di Pilpres.
“Itu terjadi di tingkat satu, tingkat dua, nah oleh sebab itu supaya fokus itu masyarakat supaya bisa memilih calon-calonnya dengan jelas,” ucapnya.
Selain itu, dia juga mendorong adanya aturan yang bisa menguatkan terhadap keberadaan partai politik. Sebab, sambung dia partai politik merupakan organisasi yang mampu melahirkan calon pemimpin.
Sejauh ini, menurutnya survei mencatat bahwa partai politik kerap menjadi institusi yang tidak dipercayai oleh masyarakat. Maka dia ingin agar partai politik melahirkan pemimpin yang bisa dipercaya masyarakat sehingga bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem partai politik.