IPOL.ID – Persoalan Jakarta yang sangat kompleks membuat 7 gubernur DKI yang sudah silih berganti menjabat, tak kunjung bisa membenahi persoalan banjir dan macet.
Terus bertambahnya volume kendaraan, yang dibarengi dengan ketidakseimbangan ruas jalan dinilai menjadi penyebab.
“Dalam kondisi seperti itu, sayangnya penguasa tidak berani melakukan pembatasan terhadap usia kendaraan,” ujar anggota Fraksi PPP, Matnoor Tindoan, Selasa (23/7/2024).
Dikatakan anggota Komisi D DPRD DKI itu, kebijakan yang sentralistik membuat persoalan semakin bertambah pelik. Apalagi, katanya lagi daya dukung Jakarta saat ini tidak lagi memadai.
“Sehingga pada akhirnya pilkada hanya proses regulasi kepemimpinan. Sebab, sejak jaman gubenur pertama hingga kini, kali Cipinang masih tetap keruh. Jalan menuju bandara, bangunan kumuh masih ada. Macet di Jalan Pinang Ranti masih ada. Hal itu disebabkan, tidak mudah menyelesaikan persoalan Jakarta,” katanya.
Anggota DPRD yang bakal memasuki 4 periode duduk di Kebon Sirih itu pun menyinggung master plan pembangunan Jakarta. Sekda menyebut, anggaran Rp600 triliun dalam mengatasi persoalan Jakarta.