Hal ini terjadi karena adanya pemadaman listrik global yang terjadi setelah perusahaan keamanan siber CrowdStrike mengeluarkan pembaruan perangkat lunak yang salah pada sistem operasi Microsoft Windows. Seluruh sistem mengalami crash dan menghadapi “layar biru kematian” yang membuat pengguna tidak dapat memulai ulang.
Akibatnya, penumpang terdampar di bandara, jaringan TV tidak bisa siaran, dan bank tidak bisa melayani nasabahnya. “Kami sangat menyesal atas dampak yang kami timbulkan terhadap pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak hal ini,” kata CEO Crowdstrike George Kurtz. (lumi)