Negara-negara yang sedang menangani kekeringan dan banjir akibat El Nino, seperti Burundi (5 juta dolar) dan Malawi (4 juta dolar), juga termasuk dalam pendanaan tersebut.
“Dalam banyak keadaan darurat kemanusiaan, kurangnya dana menghalangi lembaga bantuan untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan… untuk menyelamatkan jiwa … Ini sangat menyedihkan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat (CERF) Joyce Msuya.
Msuya menjelaskan bahwa pendanaan CERF merupakan suntikan dana darurat sebagai upaya terakhir untuk mencegah keadaan terburuk serta menyelamatkan nyawa ketika dana kemanusiaan lainnya tidak mencukupi.
“Kami sangat membutuhkan peningkatan dan perhatian berkelanjutan dari donor terhadap krisis kekurangan dana ini,” katanya menambahkan.
Paket pendanaan terbaru tersebut merupakan alokasi kedua untuk keadaan darurat yang kekurangan dana pada tahun ini, setelah pencairan dana sebesar 100 juta dolar AS (Rp1,55 triliun) pada Februari untuk tujuh negara.