Kehadiran Kepala BNPB di kawasan IKN tentunya juga untuk memastikan upaya redistribusi curah hujan menggunakan metode Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berjalan sesuai harapan, sehingga pembangunan IKN ini dapat selesai sesuai waktu ditargetkan.
“Kita ingin memastikan operasi TMC yang digelar BNPB berjalan lancar. Kalau kita lihat cuaca hari ini tidak ada hujan, sehingga praktis mendukung target pembangunan IKN,” tutur Suharyanto.
BNPB juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Otoritas Ibu Kota Nusantara untuk menjalankan rencana kontijensi dalam rangka antisipasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir hingga tanah longsor di sana. BNPB telah menyerahkan konsep kajian risiko bencana yang akan diatensi sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak Otoritas IKN untuk kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah,” ucap Suharyanto.
Operasi TMC untuk wilayah Kalimantan Timur telah dimulai sejak 15 Juli 2024 sampai hari ini dengan jumlah 119 sorti penerbangan dengan total bahan semai 111 ton NaCl dan 8 ton CaO.