IPOL.ID – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), saat ini tengah fokus mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi dan memastikan pasokan gas bumi melalui pipa dengan harga yang kompetitif.
Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas sudah melakukan kunjungan lapangan di Metering Regulating Station (MRS) di Kawasan Industri Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah.
Pada kunjungnnya Wahyudi Anas mengatakan, BPH Migas terus mendukung pembangunan interkoneksi jaringan pipa gas bumi Cirebon Semarang (tahap I dan II) yang tersambung dengan pipa ruas transmisi Gresik-Semarang, guna menyediakan dan menyalurkan energi gas bumi kepada industri dan masyarakat.
Wahyudi menambahkan, upaya pemerintah dalam pendistribusian gas bumi melalui pipa pada era transisi energi saat ini memberikan akses energi yang lebih mudah dan dengan harga yang kompetitif.
Selain itu, Wahyudi melihat adanya nilai tambah, pasca peralihan sistem pengaliran gas bumi yang semula menggunakan Compressed Natural Gas (CNG), menjadi pipa yang tersambung pada ruas transmisi Cirebon Semarang (Cisem) Tahap I dan pasokan gas bumi berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB).
“Ini membantu investor di sektor industri dalam mengoperasikan kebutuhan mereka dan untuk meningkatkan pemerataan energi gas bumi kepada masyarakat di seluruh wilayah Jawa Tengah,” katanya, dikutip pada Jumat (23/8/2024).
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman mendukung upaya badan usaha untuk dapat memperluas potensi konsumen gas bumi yang akan merasakan kebermanfaatan dari integrasi pipa Cisem Tahap I.
“Dibutuhkan master plan pembangunan pipa distribusi gas bumi sebagai langkah keberlanjutan dari serapan gas yang mengalir di pipa Cisem untuk masyarakat dan industri,” ucapnya.
BPH Migas juga mengunjungi Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, guna memastikan penyaluran gas bumi kepada seluruh konsumen industri berjalan dengan lancar. Wahyudi menjelaskan bahwa manfaat dari penyaluran gas bumi juga dirasakan secara langsung konsumen yang berada di kawasan industri tersebut.
“Selain menunjang produksi, penggunaan gas bumi juga tidak mengalami gangguan. Sehingga, pengoperasian perusahaan dapat berjalan dengan baik,” paparnya.
Wahyudi menambahkan, dengan minimnya kendala yang dimulai dari pemasangan instalasi hingga penyaluran gas bumi melalui pipa ini, konsumen merasa lebih aman.
Jaringan pipa distribusi gas bumi yang dioperasikan oleh Badan Usaha (PT PGN) di Jawa Tengah saat ini, telah dimanfaatkan oleh Pembangkit Listrik Tambak Lorok, 32 sektor industri yang tersebar di Kawasan Industri Demak-Semarang, Kawasan Industri Tambak Aji, Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kawasan Industri Kendal, dan Kawasan Industri Batang, dan sekitar 12.587 pelanggan jaringan gas rumah tangga yang berada di kota Semarang.
Turut hadir pada kunjungan ini Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, dan didampingi oleh Area Head PT. PGN, Tbk. Semarang Sugianto Eko Cahyono.(Vinolla)