Sakit hati ini lalu membuncah menjadi dendam politik kesumat bagi Iran sehingga negeri tersebut berjanji akan menghancurkan Israel. Iran semakin di atas angin ketika Rusia, sekutu terdekatnya ikut siap turun tangan membantu Iran jika dibutuhkan negeri Syiah tersebut dalam mewujudkan balasan kepada Israel. Lebih lanjut, Iran rupanya bukan aktor tunggal yang berkepentingan, faksi-faksi politik militer seperti Hamas, Houthi, Hamas juga memiliki kepentingan yang sama.
Mereka juga berkepentingan ingin melenyapkan Israel yang dianggap telah semena-mena melakukan genosida terhadap umat Islam Palestina. Tak kalah dengan kelompok pro Palestina, Israel juga berkepentingan mempertahankan diri dari serangan dan ancaman pihak-pihak yang dianggap teroris, pengacau dan membahayakan keamanan serta pertahanan mereka. Kompleksitas inilah yang selalu menjadi pemicu terjadinya ketegangan dan instabilitas di Timur Tengah. Kita tidak dapat membayangkan apa jadinya jika Iran benar-benar mewujudkan niatnya menyerang Israel yang tentunya akan diikuti dengan serangan dari kelompok-kelompok militan seperti Houthi, Hizbollah, Hamas serta serangan balasan Israel yang pasti akan dibantu oleh sekutunya. Kehancuran dan kerusakan lah yang akan terjadi. (tim)