Untuk memacu peningkatan pengguna digital signature ini Prof Zudan Arif Fakrulloh melakukan dengan pendekatan kesadaran kolektif. “Kita mau bersama sama bergerak memperbaiki diri. Dulu masa harus sama dengan sekarang. Surat harus jadi berhari-hari hanya karena menunggu pimpinan keluar daerah. Surat dengan tanda tangan basah perlahan kita tinggalkan dan bertransformasi ke digital signature,” jelas Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Dengan tanda tangan elektronik tersebut, dimanapun dan kapan pun pemimpin atau kepala dinas bisa menandatangani surat surat rutin. “Pelayanan lebih cepat, masyarakat senang. Ke depan ini digital signature nya kepala sekolah akan kita terbitkan,” tegas Prof Zudan. (adv)