PT Huadi merupakan perusahaan smelter yang berdiri di atas lahan 100 hektar yang masuk dalam Kawasan Industri Bantaeng (KIBA). Pihak Huadi membeli bahan baku nikel berasal dari perusahaan tambang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Sejak kehadirannya di Bantaeng perusahaan ini memberikan pemasukan 5 miliar perbulan ke kas Pemda Bantaeng.
Sementara itu pihak Direktur PT Huadi Lily Dewi mengatakan kehadiran mereka di Bantaeng semula tak pernah dilirik oleh investor termasuk owner PT Huadi sendiri. Tetapi faktor pemerintahannya terutama kepala daerah yang memberikan jaminan dan kepercayaan kepada investor. Mulai dari pelayanan dan sumber daya manusia.
Lily menilai kehadiran pemerintah Sulawesi Barat di Bantaeng akan memberi manfaat bagi perusahaannya dan berjanji akan mengunjungi balik di Sulawesi Barat.
“Harapan kami apa yang kami miliki dapat menjadi hal yang baik bagi masyarakat Sulbar. Kami berharap suatu waktu dapat ke Sulbar. Atau kemungkinan investasi yang baru di sulbar. Semoga kita bisa bersinergi dan mendapatkan tujuan yang baik” kata Lily.