“Bank Mandiri akan berkontribusi kepada transisi energi dan pengembangan energi terbarukan melalui pendanaan kepada inisiator dan pelaku usaha dalam bidang-bidang ini. Langkah ini adalah kelanjutan dari pencapaian tahun-tahun sebelumnya,” ujar Alexandra.
Portofolio di bidang energi terbarukan itu sejalan dengan rencana jangka panjang PT PLN (Persero), sebagai BUMN yang menyediakan energi listrik untuk kebutuhan seluruh penjuru Tanah Air. Pasalnya, di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), perusahaan listrik milik negara ini hendak mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Guna memastikan pembiayaan terhadap sektor energi berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan, bank mandiri juga telah memiliki credit policy pada bidang energi. Beberapa di antaranya meliputi, pemenuhan analisis AMDAL, kepemilikan sertifikat pengelolaan lingkungan dan keamanan dan kesehatan lingkungan kerja, juga memiliki code of conduct yang jelas terkait dengan emisi karbon.
Alexandra menyampaikan berbagai contoh proyek energi terbarukan yang didanai oleh Bank Mandiri. Misalnya yang terbaru adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Deli Serdang, Sumatera Utara.