“Pergerakan inflasi volatile food memang menjadi perhatian kami. Dengan capaian pada Juli 2024 ini menunjukkan tingkat inflasi pangan mengalami penurunan dan terkendali, karena masih dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen. Inflasi volatile food yang terkendali menjadi tugas kami di Badan Pangan Nasional,” ujarnya.
Volatile food di Juli secara tahunan di 3,63 persen mulai mendekati sasaran inflasi pemerintah di 2,5 persen plus minus 1 persen. Angka itu perlahan terus ditekan dengan peningkatan pasokan dan program intervensi ke pasar.
“Apalagi di Maret lalu, volatile food cukup tinggi secara tahunan, namun cukup baik secara bulanan. Kita optimis seterusnya inflasi pangan ini dapat membaik,” katanya pula.
Dilihat secara bulanan, inflasi komponen bergejolak masih mengalami deflasi. BPS mencatat di tingkat deflasi 1,92 persen dengan andil 0,32 persen. Komoditas pangan yang mendominasi antara lain bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras.
Tren deflasi yang berulang secara bulanan ini tidak serta-merta menunjukkan adanya depresiasi daya beli masyarakat.