IPOL.ID – Bank Indonesia bersama pemerintah pusat dan daerah mengadakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa Tahun 2024 dengan fokus digitalisasi sebagai program unggulan pengendalian inflasi daerah dalam bentuk aplikasi Senopati dan Semar.
“Wilayah Jawa berperan strategis sebagai sentra produksi pangan utama nasional seperti beras, aneka cabai, dan bawang merah,” kata Kepala Departemen Regional BI Arief Hartawan dalam GNPIP wilayah Jawa di Jakarta, Rabu.
Aplikasi tersebut adalah Sistem Pemantauan Pasokan dan Harga Pangan untuk Jawa yang Terkendali (Senopati) dan dashboard Sistem Pengelolaan Transaksi Keuangan Badan Usaha Milik Petani/Daerah (BUMP/BUMD) dengan nama Semar.
Aplikasi Senopati ditujukan untuk membangun konektivitas data dan informasi guna memantau produksi dan harga pangan secara real-time.
Sementara aplikasi Semar akan mengoptimalkan manajemen keuangan petani dan efektivitas rantai pasok komoditas pangan. Kedua aplikasi tersebut diharapkan dapat memperkuat manajemen usaha tani BUMD dan BUMP, optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) serta hilirisasi pangan.
Upaya pengendalian inflasi yang ditempuh Bank Indonesia bersama pemerintah masih menghadapi berbagai tantangan antara lain peningkatan alih fungsi lahan, anomali cuaca akibat La Nina, disparitas rantai pasok, dan berbagai risiko global.