Sebagai bagian dari kampanye ini, 17 UMKM yang menerima manfaat donasi juga diberdayakan untuk mengorganisir kampanye #DKIMaju dengan tujuan meningkatkan kesadaran berbagai isu sosial di Jakarta, mulai dari permasalahan lingkungan, tata kota, budaya, hingga pengembangan SDM. Untuk itu, aksi kampanye dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Para pendukung diajak melakukan empat aksi dengan mengunggah:
- Foto tanpa sedotan/ tanpa plastik atau berfoto dengan tanaman hijau di area UMKM.
- Foto di tempat makan UMKM yang rapi dan bersih/area parkiran yang rapi/screen capture layanan online delivery.
- Foto dengan makanan sehat/ anak sedang makan makanan sehat atau minum susu/ foto ebrsama pemilik UMKM dengan gaya saranghaeyo.
- Foto dengan pose ala pencak silat/ ala si pitung atau bisa juga foto makanan UMKM yang dibawa pulang sesuai budaya nyorog.
Rangkaian kampanye tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu sosial di Jakarta. Hal ini sangat berarti bagi para pegiat UMKM. Salah satunya Suparti, pemilik Warung Makan Ibu Suparti. Ia kerap merugi setiap tempat makannya kebanjiran. Perempuan yang sudah berjualan selama 13 tahun di Jakarta ini mengaku omzetnya bisa turun hingga 35% kala banjir melanda. “Setiap Jakarta hujan, udah pasti banjir. Sampah bikin mampet got dan saluran air sampe warung saya kemasukan air. Kalau sudah begitu ya mau nggak mau saya harus tutup warung lebih cepet, stok makanan jadi lebih sedikit, jadi omzetnya turun. Nah, kampanye ini jadi semacam harapan buat saya, supaya permasalahan tata kota dan banjir Jakarta bisa terselesaikan, sayapun bisa berjualan dengan tenang,” ujar Suparti.