Terkait optimalisasi minyak dan gas, pemerintah saat ini sedang menangani 11 permasalahan utama minyak dan gas melalui satuan tugas lintas kementerian untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi tekanan fiskal.
Ia menyampaikan, masalah-masalah itu telah menghambat kinerja peningkatan sektor minyak dan gas, merugikan ketahanan energi, dan beban fiskal Indonesia akibat impor minyak yang berlebihan.
“Satgas ini akan menyelesaikan permasalahan di industri hulu migas, mulai dari bagaimana kita bisa mempercepat eksplorasi baru, hingga bagaimana kita bisa mengintensifkan pengembangan dan produksi ladang migas,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga sedang fokus pada Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mengurangi intensitas karbon di hulu minyak dan gas serta sektor lain dengan emisi tinggi lainnya.
Di kawasan Asia Pasifik, lanjut Menko Marves, Indonesia memiliki kapasitas penangkapan karbon terbesar ketiga yaitu 600 giga ton, tepat di belakang China dan Australia.
Implementasi pada sektor-sektor lain yang mempunyai emisi tinggi untuk mengurangi jejak karbon produk demi akses berkelanjutan terhadap pasar-pasar yang sensitif terhadap karbon.