“Selain wabah klade mpox lainnya di Kongo dan negara-negara lain di Afrika, jelas bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk menghentikan wabah ini dan menyelamatkan nyawa,” ujarnya.
“Peningkatan mpox saat ini di beberapa bagian Afrika, bersama dengan penyebaran jenis baru virus cacar monyet yang menular secara seksual, merupakan keadaan darurat, tidak hanya untuk Afrika, tetapi juga untuk seluruh dunia,” tambah Ketua Komite Profesor Dimie Ogoina, yang merupakan spesialis penyakit menular. “Mpox, yang berasal dari Afrika, terabaikan di sana, dan kemudian menyebabkan wabah global pada tahun 2022. Sudah saatnya bertindak tegas untuk mencegah terulangnya kembali sejarah,” imbuh ketua komite tersebut.
Infeksi virus ini menyebar melalui kontak dekat, meskipun ada dua kelompok virus yang berbeda: klade I dan klade II. Klade I, yang diderita pasien di Swedia, menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah dan dapat membunuh hingga 10% dari mereka yang sakit, sementara lebih dari 99,9% dari mereka yang mengidap galur klade II – yang bertanggung jawab atas wabah tahun 2022 – bertahan hidup.