“Tentunya ada persiapan yang telah kami lakukan, kami juga menyiapkan antisipasi untuk kejadian yang tidak diinginkan, termasuk jika harus ada konversi tindakan dari telerobotik menjadi laparoskopi (operasi dalam perut atau panggul tanpa membuat sayatan besar pada kulit),” paparnya.
Ia mengutarakan, kesuksesan operasi tersebut tidak akan berjalan tanpa dukungan pengadaan jaringan internet yang stabil dan minim latensi, atau keterlambatan dalam jaringan.
Operasi telerobotik tersebut bekerja sama dengan Telkomsel untuk menyediakan jaringan 5G yang telah tersebar di 1.000 titik pada 56 kota di Indonesia.
Direktur Human Capital Management Telkomsel Indrawan Ditapradana menyatakan mendukung sepenuhnya pelaksanaan uji coba operasi telerobotik pertama di Indonesia tersebut dengan memanfaatkan teknologi broadband terdepan. “Solusi ini diharapkan mampu mengatasi kendala akses dan kualitas layanan kesehatan di daerah yang jauh dan memiliki tantangan geografis dan membuka peluang transformasi digital sebagai kunci kemajuan bangsa,” tuturnya. (*)