“ILF 2024 diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam industri manufaktur kulit dan alas kaki, membantu pelaku bisnis mengoptimalkan proses produksi, menghasilkan produk kulit berkualitas, serta mengenalkan inovasi dan tren fashion kulit terkini,” jelas Daud D. Salim, dikutip pada Kamis (1/8/2024).
Pameran ini menargetkan 10.000 pengunjung dari berbagai negara dan diikuti oleh pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk alas kaki, kulit, garmen dan tekstil, teknologi manufaktur, serta jasa produksi. Selain menampilkan berbagai produk dan teknologi, pameran ini juga menyuguhkan kegiatan menarik seperti fashion show, workshop, dan talk show.
Beberapa acara menarik dalam pameran ini antara lain fashion show dari Poppy Dharsono, talk show oleh Istituto Di Moda Burgo, dan kontes mode busana peranakan oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Selain itu, terdapat training dari APRISINDO dan acara launching outsole kolaborasi BPIPI dengan IKM.
Kesuksesan Indo Leather & Footwear Expo 2024 tidak terlepas dari dukungan berbagai kementerian dan asosiasi, termasuk Kementerian Koordinator BidDauang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO).