Cheol-ung Kim, pejabat pengembangan bisnis di Hyundai Motor Group, mengatakan perusahaan akan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengomersialkan sistem tersebut pada tahun 2028.
“Kami juga akan menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga untuk memimpin pasar Advanced Air Mobility di masa mendatang,” katanya.
Wahyu Andrianto, peneliti inovasi teknologi di Pusat Studi Tata Kelola dan Reformasi Administratif Universitas Indonesia (UICSGAR), mengatakan Nusantara dapat menjadi tempat uji coba yang aman bagi taksi terbang sebelum digunakan di wilayah perkotaan.
“Komunitas global masih mengembangkan standar-standar yang memastikan taksi terbang ini beroperasi secara aman. Pemerintah harus dapat mendorong berbagai pihak agar dapat turut serta dalam pengembangan standar yang akan berlaku di seluruh dunia ini,” kata Wahyu kepada BenarNews.
Meskipun teknologi ini menyediakan pilihan yang lebih efisien daripada helikopter untuk layanan seperti taksi udara, transportasi medis, dan pengiriman kargo, teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan, kata dia.