“Alhamdulillah, Olimpiade sudah sampai di akhir, Saya ucapkan terima kasih untuk atlet, pengurus cabor, pemerintah dan semua supporting sistem. Apresiasi tinggi juga untuk Bapak Angkat Besi, Djoko Pramono dan Korps Marinir yang telah memberikan fasilitas latihan terbaik buat angkat besi sehingga bisa mencetak prestasi di Olimpiade,” ucap Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari.
Tak hanya itu, Okto juga menyebut bulutangkis sudah memberikan hasil maksimal lewat capaian perunggu. Ini menandakan bulutangkis masih menjadi cabor yang tak luput dari perolehan medali buat Indonesia di Olimpiade.
“Banyak sejarah yang tercipta. Masih ada waktu dua tahun dan kita ajak lagi cabor lain untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Dan tidak lupa kita juga akan bersiap untuk menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030,” imbuhnya.
Pencapaian dua medali emas di Paris 2024 ini menyamai prestasi 32 tahun lalu yakni dua medali emas di Olimpiade 1992 Barcelona melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma dari bulutangkis. Di sisi lain, Paris 2024 juga menjadi catatan baru di mana untuk kali pertama medali emas Tim Indonesia berasal dari dua cabang olahraga berbeda dan di luar bulutangkis.