IPOL.ID – Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) mengambil langkah tegas terhadap dua dokter senior yang terlibat dalam kasus perundungan terhadap juniornya di program pendidikan dokter spesialis (PPDS) bedah syaraf Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Kedu dokter itu diberhentikan dari program studi.
“Pemutusan studi para pelaku bullying kategori pelanggaran berat, dua orang residen senior,” ujar Dekan FK Unpad, Prof Yudi Mulyana Hidayat dalam keterangan tertulis dikutip Senin (19/8).
Dia menyatakan bahwa pihaknya dan RSHS prihatinan atas kejadian tersebut. Upaya pemberantasan terhadap praktik bullying di lingkungan PPDS telah dan terus dilakukan sejak lama, namun masih terus terjadi.
“Tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan. (Malah) terjadi dan terjadi lagi,” ungkapnya.
Sebagai langkah preventif, pihaknya bersama RSHS telah mengambil upaya preventif, berupa pembentukan Komisi Disiplin, Etika dan Anti Kekerasan Fakultas Kedokteran Unpad-RS Hasan Sadikin.
Di samping itujuga dibuat juga Buku Pedoman Sanksi Kekerasan dan Bullying yang dibagikan kepada para peserta didik baru saat mereka masuk.
Buku itu berisi Pakta Integritas Anti Kekerasan dan Bullying, yang mesti ditandatangani oleh para peserta didik baru di hadapan Dekan FK Unpad dan Direktur RSHS.
“Kami tidak akan lelah dan akan terus memberantas bullying di lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin,” tegasnya. (far)