“Tanggap, diharapkan para taruna dan taruni menjadi orang yang punya pengetahuan luas, tangguh, diharapkan mereka menjadi orang dengan kepribadian kuat dan trengginas diharapkan mereka memilki fisik yang kuat,” ungkap Hastaria.
Kunjungan KRI Bima Suci ke Shanghai, menurut Hastaria, bukanlah kunjungan pertama. “Dalam beberapa tahun terakhir TNI AL dan ‘PLA Navy’ sudah punya relasi yang erat termasuk dalam melaksanakan tugas masing-masing di kawasan, dan diharapkan ke depanya kita dapat punya pemahaman yang semakin baik sekaligus dapat menjaga stabilitas di kawasan,” kata Hastaria.
Dalam “Cocktail Party” tersebut, para taruna dan taruni tahun ketiga Akademi Angkatan Laut (AAL) memberikan beragam penampilan seperti tari gandrung dari Banyuwangi, kolaborasi tari tradisional seperti rampak gendang, tari saman, tari rama shinta hingga tari perang.
Makanan khas Indonesia juga disuguhkan bagi tamu yang hadir seperti bakso dengan kikil, nasi goreng maupun berbagai minuman.
Sebelum mengakhiri acara, para tamu undangan diajak untuk menari bersama dengan iringan lagu Gemu Fa Mi Re atau yang biasa dikenal dengan Maumere dan Poco-poco sehingga ada interaksi langsung antara para taruna dan taruni TNI AL dan PLA Navy.