IPOL.ID – Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan Gathering Generasi Digital (GenDi) Revolusi Mental 2024 yang dihadiri 60 peserta generasi Z dari berbagai unsur pelajar, mahasiswa, pemuda penggerak, generasi berencana BKKBN, dan lain-lain.
Kegiatan ini bertujuan menjadikan desa wisata terkenal tersebut sebagai contoh nyata implementasi nilai-nilai revolusi mental di era digital.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menyebarkan nilai-nilai positif revolusi mental.
“Peserta kegiatan hari ini harus menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan nilai-nilai positif Revolusi Mental yang tergambar di Desa Penglipuran pada masyarakat luas, terutama melalui media sosial,” ujar Warsito dalam sambutannya.
Warsito menambahkan bahwa Generasi Z, sebagai penerus kepemimpinan Indonesia, perlu dibekali dengan karakter Pancasila yang mencakup tiga nilai utama revolusi mental: Etos Kerja, Integritas, dan Gotong Royong. Ia menekankan bahwa selain kecerdasan dan literasi teknologi, generasi muda juga harus memiliki cara pikir dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
“Hal yang membedakan Indonesia dengan negara lain adalah kita dianugerahi dengan nilai toleransi dalam perbedaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita, maka kita berkewajiban untuk memelihara karakter unique ini dalam diri kita masing-masing sebagai identitas bangsa,” tegas Warsito.
Kegiatan GenDi Revolusi Mental ini juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Literasi Digital Indonesia. Dengan 139 juta pengguna internet di Indonesia, pemerintah berharap masyarakat tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan hal-hal positif.
“Kemenko PMK berkomitmen untuk mengawal penguatan SDM dan penguasaan teknologi sebagai persiapan menyongsong Indonesia Emas 2045, sebagaimana diamanatkan dalam RPJP 2025-2045”, jelas Deputi Warsito.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Bali, I Wayan Serinah, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya generasi muda untuk cerdas dalam menyikapi perkembangan digital yang pesat.
“Perkembangan dunia digital harus bisa kita manfaatkan sebagai media diseminasi nilai-nilai baik, best practice, hingga program pemerintah di bidang sosial budaya, ekonomi, hingga perkembangan politik,” kata Serinah.
Pemilihan Desa Penglipuran sebagai lokasi GenDi Revolusi Mental 2024 menunjukkan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan potensi digital untuk menyebarkan nilai-nilai dan karakter Indonesia. Dengan fokus pada pengembangan SDM berkualitas di era digital, pemerintah berharap dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju, dengan Generasi Z sebagai motor penggeraknya.
GenDi Revolusi Mental ke IV di Kabupaten Bangli ini adalah penutup dari rangkaian 3 GenDi yang telah dilaksanakan di Kota Surakarta, Jateng (Mei), Kota Metro, Lampung (Juli), dan Kab. Penajam Paser Utara, Kaltim (September). Melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan glorifikasi aksi nyata dan praktik baik perubahan di tengah masyarakat semakin kuat sehingga menangkal dampak negatif digitalisasi sekaligus menyebarkan nilai, norma, budaya, dan karakter Indonesia kepada masyarakat luas.
Hadir pada pembukaan kegiatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali, Dr. I Wayan Serinah S.Sos, M.Si, Pj. Sekda Kabupaten Bangli, Made Ari Pulesari, S.Sos, Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Nasional GNRM, Prof. Ravik Karsidi dan anggota GTN GNRM serta perwakilan forkompimda dan organisasi perangkat daerah Kab. Bangli. (sol)