Youabd menggambarkan fenomena tersebut sebagai “luar biasa” dan mengatakan daerah-daerah tersebut mengalami “badai petir yang lebat dan hujan lebat, yang mengakibatkan banjir sungai” karena “massa udara tropis yang lembab bergerak ke utara”.
Akibatnya, wilayah Ouarzazate menerima 47 milimeter air dalam tiga jam, dan Tagounite, dekat perbatasan Aljazair, sekitar 170 milimeter, menurut layanan cuaca Maroko.
Hujan lebat melanda daerah-daerah Maroko yang telah menderita kekeringan selama sedikitnya enam tahun.
Di negara tetangga, Aljazair, sementara itu pihak berwenang mengkonfirmasi satu orang tewas dan satu orang hilang akibat banjir di selatan.
Pertahanan sipil Aljazair mengatakan seorang gadis muda yang tidak disebutkan namanya tersapu oleh air di Illizi, di ujung selatan, dan orang lain yang terjebak di dalam kendaraan masih hilang.
Mereka juga mengatakan telah menyelamatkan beberapa keluarga yang terjebak oleh sungai yang banjir, sebagian besar di Illizi dan Bechar, juga di selatan.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan bahwa beberapa daerah di gurun Sahara basah kuyup. “Kami belum pernah melihat hujan seperti ini selama sekitar 10 tahun,” kata Omar Gana, seorang penduduk setempat, kepada AFP.