Soal stunting, Prof Zudan menjelaskan, sampai dengan Bulan Agustus 2024, berbagai kegiatan intensif telah dilaksanakan. Termasuk intervensi serentak penanganan stunting di 24 kabupaten/kota, pelatihan bagi 516 kader posyandu untuk meningkatkan kompetensi, serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan masalah gizi.
Selain itu, penyusunan peta jalan menuju Sulsel bebas wasting pada tahun 2026 dilakukan bekerja sama dengan UNICEF dan ICONS UNHAS, disertai edaran untuk validasi data pengukuran di Posyandu dan rujukan stunting ke rumah sakit.
Langkah-langkah lain seperti distribusi multivitamin, peningkatan kapasitas petugas dalam konseling menyusui, pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), serta sosialisasi inovasi “Pappadeceng Gizi” di 120 lokus
turut dilakukan. Penimbangan dan pengukuran Bulan Mei sebesar 50,49 persen yang mengalami stunting sebesar 10,12 persen, Bulan Juni 99,8 persen yang mengalami stunting sebesar 6,79 persen, Bulan Juli 76,1 persen yang mengalami stunting sebesar 8,05 persen, dan Bulan Agustus 87,62 persen yang mengalami stunting sebesar 7,92 persen.