IPOL.ID – Pemerintah Indonesia resmi telah mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer di bawah program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO.
Usulan ini disampaikan dalam acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik yang diadakan di Wasai, Raja Ampat, pada 24 September 2024.
Ketua Komite Nasional MAB-UNESCO Indonesia, Maman Turjaman, mengatakan, pengusulan ini akan menjadi upaya dalam mendukung pelestarian lingkungan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pembangunan berkelanjutan.
Maman menjelaskan bahwa Raja Ampat dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terunik di dunia. Dengan status Cagar Biosfer, pengelolaan wilayah ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Termasuk pemerintah, masyarakat adat, sektor swasta, LSM, dan akademisi. “
Keberhasilan pengelolaan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer bergantung pada sinergi antara semua pihak yang terlibat,” kata Maman melalui pesan tertulisnya, Kamis (26/9/2024).
Proses nominasi Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer telah dimulai sejak 2023 dengan berbagai konsultasi publik dan sosialisasi untuk memperkuat dokumen nominasi. Status Cagar Biosfer tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam ekonomi berkelanjutan melalui pariwisata ramah lingkungan dan perikanan berkelanjutan.
Maman juga menekankan bahwa status ini tidak akan mengubah kewenangan lokal, melainkan memperkuat kerja sama dalam melestarikan ekosistem serta menjaga stabilitas ekonomi dan sosial. Pengelolaan berbasis kearifan lokal akan tetap menjadi prioritas, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat adat.
Dengan status Cagar Biosfer, Raja Ampat juga akan menjadi pusat penelitian internasional untuk keanekaragaman hayati laut dan perubahan iklim. “Raja Ampat memiliki potensi besar untuk menjadi contoh global dalam konservasi dan pembangunan berkelanjutan,” tambah Maman.
Diharapkan, Raja Ampat akan diresmikan sebagai Cagar Biosfer dalam pertemuan tahunan MAB-UNESCO di Hangzhou, Tiongkok, pada 2025. Jika berhasil, Raja Ampat akan menjadi Cagar Biosfer pertama di Papua, yang menggabungkan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Maman optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak, nominasi Raja Ampat akan menjadi contoh sukses pengelolaan Cagar Biosfer di Indonesia Timur, dengan pendekatan berbasis kearifan lokal dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. (ahmad)