Rifyan berharap kunjungan Paus Fransiskus menjadi momentum untuk merefleksikan kembali kondisi kerukunan beragama di Indonesia. Rifyan menambahkan kunjungan ini telah memberikan kesempatan bagi seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, pemimpin agama, maupun masyarakat sipil di Indonesia, untuk bersama-sama memperbaharui komitmen mereka dalam menjaga harmoni sosial.
“Satu hal yang tak kalah penting, bahwa kunjungan ini juga membuka ruang untuk pengembangan kerjasama lintas agama yang lebih luas. Kunjungan Paus Fransiskus bisa menjadi titik awal bagi berbagai inisiatif baru dalam memperkuat kerjasama antarumat beragama di Indonesia. Misalnya, program-program pendidikan lintas agama yang mengajarkan nilai-nilai toleransi sejak dini, atau proyek-proyek kemanusiaan bersama yang melibatkan berbagai komunitas agama termasuk HMI sebagai organisasi pemuda Islam terbesar dan tertua di Indonesia,” terang dia.
“Olehnya kunjungan ini seharusnya tidak hanya berakhir pada seremoni semata, tetapi juga harus dilanjutkan dengan aksi-aksi nyata yang berdampak positif bagi kita semua” tambah Rifyan.