“Makanya ada berita itu kok istri saya tahu-tahu dikabarkan ada (menderita) asma atau apa. Kok bisa-bisanya, berarti kan namanya omongan bisa nambah-nambah,” kata dia.
Suryana yang menyesalkan isu tersebut, menambahkan, pihak keluarga tidak menyalahkan pihak manapun atas beredarnya kabar bahwa istrinya (Nimih) meninggal karena menderita penyakit asma dan darah tinggi.
Lebih jauh, bagi pihak keluarga, hal terpenting adalah jenazah Nimih sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus pada Senin (16/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kita menyesalkan tapi maklum juga namanya orang, apalagi orang kalau ingin tenar bisa saja kan mengeluarkan kata-kata. Saya juga merasa kecewa,” tukasnya.
Sebelumnya, wisatawan Nimih, 63, yang merupakan warga RT 03 RW 05, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, meninggal dunia saat kejadian kemacetan panjang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (15/9/2024).
Saat itu, warga lanjut usia (Lansia) Nimih bersama dua anak perempuannya, Yani, 46, dan Suryati, 36, bersama rombongan warga Kecamatan Cipayung bertolak ke Bogor untuk wisata religi ke Makam Kramat Empang.