Setelah berziarah itu, Nimih dan kedua anaknya beserta rombongan warga Kecamatan Cipayung yang menumpang tiga bus wisata mengunjungi kawasan wisata Puncak Mas, Bogor.
Ketika hendak pulang ke Jakarta Timur, bus dinaiki Nimih dan rombongan terjebak kemacetan sehingga kendaraan tidak dapat keluar dari area parkir Puncak Mas.
Nimih sempat keluar dari bus untuk sekedar melepas lelah dan buang air kecil. Namun sekitar pukul 19.00 WIB, tiba-tiba Nimih menghembuskan napas terakhir di kawasan kebun teh Puncak Mas.
Lebih jauh, menanggapi isu yang beredar luas, pihak keluarga Nimih, wisatawan yang meninggal saat kemacetan panjang di kawasan Puncak, Bogor membantah kabar korban memiliki penyakit penyerta.
Kabar yang beredar bahwa Nimih memiliki penyakit penyerta asma dan darah tinggi hingga menjadi penyebab meninggalnya lansia itu pada Minggu (15/9/2024) malam.
Anak pertama Nimih, Yani mengungkapkan, semasa hidup Ibunda tercinta tidak memiliki sakit penyerta seperti asma, darah tinggi ataupun penyakit penyerta lain sebagaimana dikabarkan.