“Kami berharap hasil studi ini dapat memberikan analisis rinci tentang bagaimana ESI dapat disesuaikan dengan model bisnis efisiensi energi di Indonesia dan bagaimana ESI dapat diterapkan di pasar Indonesia. Analisis yang dapat kami simpulkan adalah ESI dapat membantu memitigasi risiko dalam proyek efisiensi energi, khususnya yang terkait dengan rancangan proyek dan kurangnya pembagian risiko,” jelas Jonathan Davy, CEO dari Ecoxyztem Venture Builder.
Pembentukan ekosistem multi-stakeholder yang melibatkan pemerintah, penyedia teknologi, ESCO, lembaga keuangan, dan sektor swasta perlu dilakukan guna mempercepat implementasi ESI di Indonesia. Ekosistem ini akan memperkuat kerjasama dalam meningkatkan efisiensi energi dan penerapan skema ESI, sekaligus membuka peluang inovasi dan investasi lebih besar di bidang teknologi ramah lingkungan.
Untuk melengkapi hasil studi dan juga memperkuat ekosistem efisiensi energi di Indonesia, platform digital bernama SEETRUM (Society of Energy Efficiency Trust Movement) juga telah dikembangkan dan diluncurkan sebagai pusat sumber daya komprehensif berisi kumpulan talenta, peluang kolaborasi, hingga program peningkatan kapasitas efisiensi energi.