“Pada saat kita melaksanakan patroli, itu kan patroli itu 1×24 jam ya. Kapan pun kita diperintahkan, kita siap. Kadang anak harus ditinggalkan di tengah malam. Atau kita kan perempuan nih, di tengah malam jam 1 malam kita harus ada targeting, atau kegiatan yang patroli yang segera. Kita harus siap atau siaga di kapal. Mau nggak mau, kita harus berangkat tengah malam,” tutur Ema.
Hal yang sama dirasakan Nakhoda Kapal Ladies Squad Marine Customs, Desi Sundra Santika (Deasy). Sebagai ibu dari 2 anak, terkadang Deasy harus pergi patroli di saat cuaca sedang tak bersahabat. Rasa khawatir keluarga pun kadang menyertai langkahnya saat bertugas.
Namun ia berusaha meyakinkan dan memberikan kabar agar rasa khawatir keluarga di rumah mereda. Selain itu ia juga memberikan pemahaman kepada anak-anaknya bagaimana ia bertugas dan memiliki tanggung jawab kepada negara.
“Tetap ada rasa khawatir apalagi kita itu berangkat dengan cuaca yang nggak bagus, ada ombak. Kita di kapal tetap berkomunikasi dengan keluarga untuk mengabarkan bahwa kita di lokasi (dalam keadaan) aman. Kalau cuaca sedang tidak baik dan merasa tidak sanggup untuk meneruskan pelayaran maka kita akan mencari pulau untuk berlindung sambil menunggu cuaca kembali reda,” ungkap Deasy.