IPOL.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat memberikan sambutan pada acara ASEAN Cyber Resilience Forum: AI & Cognitive Warfare in Emerging Cyber Threats di Menteng, Jakarta Pusat, mendorong pemanfaatan Artificial intelligence (AI).
Menteri Budi Arie mengatakan untuk memperkuat keamanan siber di tingkat regional diperlukan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial dengan benar.
“Perkembangan AI menawarkan peluang besar dalam mendeteksi ancaman siber dengan cepat dan akurat. Pemerintah di berbagai negara, termasuk negara-negara ASEAN, telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan keamanan siber,” ujar dia dalam rilis pers yang diterima redaksi, Kamis (26/9/24).
Ancaman siber global saat ini makin meningkat. Pada 2023, sebanyak 340 juta orang terdampak dari 2.365 insiden siber. Jenis insiden dan serangan siber itu meliputi phishing, malware, dan Distributed Denial of Service (DDoS) yang mengancam ekosistem digital global.
Budi Arie menilai, teknologi AI memiliki kemampuan beragam, seperti ketepatan akurasi dalam mendeteksi ancaman, analisis data berkuantitas besar dengan cepat, serta identifikasi dan penandaan tindakan siber yang mencurigakan.