“Melalui kerja sama antarnegara dapat membangun kawasan yang lebih tangguh, yang tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga mampu bangkit lebih kuat setelahnya,” katanya saat menjadi pembicara dalam Global Forum for Sustainable Resilience (GFSR) 2024 dan pameran Asia Disaster Management and Civil Protection Expo, and Conference (ADEXCO) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/24).
Ia menjelaskan forum internasional yang diikuti delegasi dari 10 negara ASEAN dan melibatkan kalangan praktisi, pelaku usaha bidang kebencanaan, hingga ilmuwan global tersebut, turut mempersiapkan berbagai aspek ketangguhan menghadapi bencana.
Misalnya, katanya, penyediaan teknologi inovasi sistem pendeteksi gempa dan tsunami yang akurat, terintegrasi, hingga upaya pembentukan keterampilan masyarakat dan tata kelola pembangunan kawasan yang berkelanjutan.
Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia yang terjadi pada Desember 2004 dirasakan dan menimbulkan kerusakan yang besar di 14 negara, termasuk di Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar hingga negara di Asia Selatan dan Afrika Timur.