“Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, serta wilayah yang lebih luas, tidak mampu menghadapi perang habis-habisan ini,” jelas Stephane dalam pernyataan itu.
Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad melaporkan jumlah korban tewas di negaranya akibat serangan udara Israel terus meningkat. Abiad sendiri menyebut para korban tewas sebagai martir.
“Sejak peristiwa dimulai pada Oktober 2023, sudah ada 1.640 martir yang gugur, termasuk 104 anak-anak dan 194 perempuan, serta 8.408 luka-luka, dan perlu kami sampaikan bahwa masih ada martir di bawah reruntuhan, orang-orang yang dinyatakan hilang dan mayat-mayat,” ujar Abiad.
Penjabat perdana menteri Lebanon Najib Mikati mengadakan rapat kabinet pada Sabtu malam. Ia mengutuk sikap Israel yang mengabaikan hukum dan legitimasi, dan mengutip serangkaian serangan di Beirut selatan sebagai bukti nyata. Mikati menegaskan kembali seruannya kepada masyarakat internasional agar berupaya menghentikan agresi Israel dan memaksanya mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.