“Apapun yang terjadi dan tidak peduli berapa lama perang ini berlangsung, kita akan kembali ke Resolusi PBB nomor 1701. Jadi, mari kita hindari pertumpahan darah dan kembali ke resolusi itu. Militer Lebanon siap melaksanakan resolusi ini,” tukas Mikati.
Pada hari yang sama, kelompok militan Palestina, Hamas, dan kelompok Houthi di Yaman mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian Nasrallah dan mengutuk tindakan agresi Israel.
Hamas menuduh Israel secara terbuka mengancam keamanan dan perdamaian internasional, dan menjanjikan solidaritas dengan Hizbullah untuk melawan agresi Israel. Kelompok Houthi menggambarkan meninggalnya Nasrallah sebagai “kerugian besar” dan “kutukan yang akan menghantui Israel hingga Israel musnah”.
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia’ al-Sudani selain mengutuk serangan udara Israel, mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk menghormati “kemartiran” Nasrallah.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakan Israel membunuh pemimpin Hizbullah, dengan mengatakan hal tersebut akan membawa konsekuensi yang sangat buruk bagi Lebanon dan seluruh Timur Tengah. Rusia meminta Israel untuk segera menghentikan operasi militer guna menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya mediasi damai. (Joesvicar Iqbal)