“Kami memberikan 23 jenis barang untuk penanganan darurat, seperti tenda keluarga,” tuturnya.
Suharyanto mengatakan, tenda keluarga tersebut dibutuhkan warga yang enggan untuk mengungsi di pos pengungsian. Ini mengantisipasi mereka yang ingin tetap dapat memantau rumahnya yang rusak.
Sedangkan DSP, BNPB membantu Posko di Kabupaten Bandung sebesar Rp300 juta.
Kepala BNPB memberikan bantuan pangan dan non-pangan serta DSP secara simbolis kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Pada saat berada di Posko Kabupaten Bandung, Suharyanto menyampaikan, pemerintah daerah dapat segera merencanakan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Menurutnya, ini dapat dilakukan sebelum masa tanggap darurat berakhir. Namun, dia menggarisbawahi akurasi data dampak bencana. Dengan tersedianya data, pemerintah daerah dapat segera memvalidasinya sehingga proses pemulihan dapat berlangsung cepat.
“Ini bisa cepat, tidak seperti pemulihan di Cianjur karena rumah rusak di sana ribuan,” ujarnya.
Pemerintah pusat bakal memberikan bantuan stimulan kepada warga yang rumahnya rusak, dengan kategori rusak ringan, sedang hingga berat. Nantinya, penentuan kategori akan dilakukan dinas terkait bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).