IPOL.ID – Pengawasan terhadap para pelaku usaha (pengusaha) diharapkan lebih ditingkatkan dalam upaya menjaga hak-hak pekerja. Apalagi, disinyalir adanya dugaan pelanggaran aturan ketenagakerjaan di Jakarta.
Hal itu disampaikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah dalam upaya mencegah terulangnya kejadian perusahaan “game art” dan animasi berinisial BS di Menteng, Jakarta Pusat, yang melanggar Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan karena tidak membayar upah lembur karyawan.
Dikatakannya, seharusnya pelanggaran ini tidak terjadi karena Disnakertransgi DKI Jakarta memiliki tim yang bertugas mengawasi perusahaan yang memang menjadi kewenangannya.
“Harusnya ada pengawasan. Disnakertransgi DKI Jakarta itu kan punya jaringan untuk pengawasan di lingkungan kewenangannya,” ulasTrubus.
Lebih lanjut, pengamat berambut lurus itu menegaskan, dengan adanya pelanggaran ini Disnakertransgi DKI harus menindaklanjuti secara tegas dan membantu kasus ini hingga tuntas. “Itu menjadi tanggung jawab dan kewenangannya,” tegas Trubus.
Sebelumnya, Disnakertransgi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa perusahaan “game art” dan animasi berinisial BS di Menteng, Jakarta Pusat, melanggar Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan.
“Dalam hal ini perusahaan terbukti melakukan pelanggaran pidana terkait ketenagakerjaan,” kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (17/9).
Terkait dugaan kekerasan di perusahaan tersebut pada Sabtu (14/9), Disnakertransgi DKI Jakarta menugaskan Tim Pengawas Ketenagakerjaan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disnakertransgi DKI Jakarta bersama tim pengawas Sudin Nakertransgi Jakarta Pusat untuk melakukan pemeriksaan ke perusahaan.
Polres Metro Jakarta Pusat menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Imigrasi Jakarta Pusat untuk mencari pemilik perusahaan “game art” dan animasi berinisial BS di Menteng yang melanggar Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan.
Selain itu, polisi juga terus berkoordinasi dengan Disnakertransgi DKI Jakarta untuk mencari tahu tentang pemilik gedung kantor yang digunakan terduga pelaku.(Sofian)