IPOL.ID – Masyarakat di kota besar berpotensi menghirup udara tercemar akibat gas buang kendaraan bermotor, sementara yang berada di perdesaan menghadapi risiko kesehatan ketika muncul asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan.
Polusi udara memang merupakan masalah kesehatan yang hingga hari ini masih dihadapi banyak warga Indonesia, baik yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di forum International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, menyampaikan bahwa udara yang dihirup setiap hari merupakan salah satu aspek yang ikut menentukan kualitas hidup manusia sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.
Fokus terhadap isu itu penting karena polusi udara menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan penduduk Bumi. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan setidaknya terdapat 7 juta kematian dini setiap tahun akibat paparan udara yang tercemar.
Menurut data BPJS Kesehatan, pada 2023 sasa, penyakit pernapasan masuk ke dalam 10 besar biaya pengobatan tertinggi yang dikeluarkan oleh badan ini yang mencakup untuk rawat jalan dan inap. Secara rinci, dalam kategori rawat jalan penyakit pernapasan terdapat 1,1 juta kasus dengan total pembiayaan Rp431 miliar, sementara rawat inap mencapai Rp13,3 triliun untuk 1,7 juta kasus.