IPOL.ID – PT Pertamina Gas Negara (PGN) menyampaikan program jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) akan secara langsung mengurangi defisit keuangan dan subtitusi impor Liquified Petroleum Gas (LPG) nonsubsidi, yakni sebesar 83,5 juta kilogram per tahun.
“Melalui adanya konversi LPG ke Jargas RT-1 dan RT-2 sesuai pelanggan eksisting, diharapkan dapat memperbaiki current account deficit pemerintah melalui pengurangan impor pemerintah sebesar 83,5 juta kilogram LPG nonsubsidi per tahunnya,” ujar Senior Expert Regional Sales SOR II PGN Yudi Arianto di Bandung, Senin.
Adapun berdasarkan nilai subsidi LPG 3 kilogram yang sebesar Rp10.667 per kilogram, melalui konversi ke pengembangan jargas, disampaikan Yudi, bakal diperoleh penghematan biaya subsidi sebesar Rp39,5 miliar per bulan atau Rp474 miliar per tahun. Hal tersebut didapat berdasarkan data 817.000 sambungan rumah tangga jargas yang merupakan pelanggan aktif PGN.
Sementara itu, pihaknya memproyeksikan dari setiap 1 juta pelanggan yang menggunakan jargas, berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 83 ribu orang.