“Program job fair memang menarik antusias masyarakat, tapi tidak menyelesaikan masalah industri yang tumbang dan gulung tikar. Pemerintah harus fokus mengatasi masalah pada upaya perbaikan dan penyehatan perusahaan,” sambung Netty.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri menjelaskan PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah.
Posisi kedua diikuti oleh DKI Jakarta, lalu posisi ketiga Provinsi Banten. Khusus PHK di DKI Jakarta didominasi sektor jasa seperti restoran dan kafe. “Jateng sektor tadi bu menteri bilang, manufaktur, tekstil garmen alas kaki. Kalau di DKI kebanyakan jasa. restoran, kafe, itu jasa banyak. Banten industri. DKI (PHK) 7.400 lebih,” pungkasnya. (*)