“Saat ini, Indonesia memanfaatkan sekitar 1,75 juta ton hidrogen per tahun, terutama di sektor industri seperti pupuk, minyak, dan gas. Pada tahun 2060, kami perkirakan pemanfaatan hidrogen akan meningkat menjadi sekitar 9,9 juta ton per tahun, dengan sektor pembangkit listrik sebagai pengguna terbesar,” tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menekankan peran PLN dalam transisi energi, selain dekarbonisasi di sektor kelistrikan, PLN juga terus mengembangkan energi alternatif ramah lingkungan, salah satunya melalui pengembangan hidrogen.
“PLN berkomitmen untuk menjadi katalisator dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Kami telah berhasil menghindarkan emisi sebesar 3,7 miliar ton CO2 melalui berbagai inovasi dan upaya transformasi. Ke depannya PLN akan terus melakukan pengembangan energi bersih di mana hidrogen menjadi salah satu alternatifnya,” kata Darmawan.
Darmawan menambahkan, dalam mengembangkan teknologi baru seperti hidrogen, PLN terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Momerandum of Understanding (MoU) dengan Hidrogene De France (HDF) Energy untuk menjajaki pengembangan ekosistem hidrogen dalam rangka penyusunan roadmap strategi PLN di Indonesia pada forum IISF 2024.