Dugaan gangguan kejiwaan terhadap pelaku SR juga dikuatkan oleh pernyataan ayahnya, Hakim, yang menjelaskan bahwa anak pertamanya tersebut sudah lama mengalami gangguan jiwa dan seringkali marah serta mengamuk di dalam rumah.
Insiden kejadian itu menyebabkan kekhawatiran di masyarakat, terlebih lagi setelah video kejadian beredar luas di media sosial.
Menurut keterangan Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. Motif penganiayaan ini dipicu oleh teguran korban terhadap pelaku agar membersihkan rumah.
Namun diduga karena AS yang merasa tersinggung kemudian mengambil sebilah parang dan menyerang ibunya secara membabi buta.
“Pelaku melakukan tindakan tersebut karena tidak terima ditegur oleh ibunya untuk membersihkan rumah,” jelas Kapolsek Idris, dikutip pada Rabu (25/9/2024).
Warga sekitar yang mendengar keributan langsung berusaha menghentikan aksi pelaku. Namun, AS yang dalam kondisi sangat marah tidak menghiraukan warga sekitar.
Beruntung, pihak kepolisian segera tiba di lokasi dan berhasil mengamankan pelaku serta membawa korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut (Jala Ammari) untuk mendapatkan perawatan intensif.