IPOL.ID – Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, dirancang untuk mendukung program-program unggulan pemerintahan yang akan datang. Hal itu melalui prinsip yang hati-hati.
“Jadi, APBN 2025 ini dibuat menangkap program-program unggulan dari presiden terpilih, Pak Prabowo, sesuai dengan prinsip-prinsip fiskal yang hati-hati,” ungkap Thomas kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).
Dikatakannya, banyak program unggulan memiliki dampak jangka panjang. Karena tujuannya, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sehingga hasilnya tidak langsung terlihat.
Program-program itu, seperti makan siang bergizi gratis yang dianggarkan sebesar Rp71 triliun, pemeriksaan kesehatan gratis dan screening untuk penyakit berat sebesar Rp3,2 triliun, serta pembangunan dan peningkatan kualitas rumah sakit dengan alokasi Rp1,8 triliun.
Dalam bidang pendidikan, program renovasi sekolah dianggarkan Rp20 triliun. Ditambah dengan pembangunan lumbung pangan, intensifikasi lahan pertanian, dan penyediaan sarana prasarana pertanian dengan total anggaran Rp15 triliun.
“Mengenai alokasi untuk berbagai program itu, ada anggaran yang disiapkan pada pos-pos di bagian anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN),” katanya.
Thomas menegaskan, APBN 2025 tidak hanya untuk anggaran negara, melainkan dalam upaya menunjukkan kerjasama dan kekompakan antara pemerintahan saat ini dan akan datang. “Semua angka yang ada dalam APBN (2025) ini lahir dari proses yang panjang dan terukur, dan dikelola dengan sangat baik dan transparan sebagai fondasi untuk masa depan,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa penyusunan APBN 2025 ini mengikuti optimisme dan target pemerintahan mendatang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen per tahun dalam lima tahun ke depan. Tak hanya fokus pada harapan pemerintahan selanjutnya, dia juga menyebutkan bahwa APBN 2025 disusun dengan memperhitungkan kemungkinan gejolak atau perubahan di pasar dan ekonomi global.(Sofian)