IPOL.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan, pada Rabu (25/9), bahwa terjadi “sebuah peningkatan tajam dalam penggunan media sosial yang problematik” di kalangan remaja di Eropa dan kondisi tersebut berbahaya bagi kesehatan mental mereka.
Cabang WHO untuk wilayah Eropa itu juga memperingatkan bahwa lebih dari satu dari 10 remaja “mempunyai risiko bermain game secara problematik.”
Istilah problematik dipakai untuk menggambarkan situasi di mana anak-anak muda “mengalami gejala adiksi,” ungkap WHO Eropa.
“Jelas bahwa kita memerlukan tindakan langsung dan berkelanjutan untuk membantu para remaja keluar dari kondisi penggunaan media sosial yang berpotensi merusak, yang terbukti dapat berujung pada depresi, penindasan, kecemasan, dan performa akademik yang buruk,” ungkap direktur WHO Eropa, Hans Kluge, dalam pernyataan.
Gejala kecanduan yang dimaksud mencakup ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan medial sosial, mengabaikan aktivitas lain demi menggunakan media sosial, atau melihat konsekuensi negatif dalam kehidupan sehari-hari sebagai akibat dari penggunaan yang berlebihan.