Namun demikian, lanjut Ifan, pengelola GOR Ciracas seharusnya bisa melihat situasi kemacetan itu. Meski tetap memaksakan ratusan lebih kendaraan untuk masuk ke dalam GOR.
“Ya kan bisa dilihat macetnya, ini biasanya kalau di GOR ada acara kegiatan pasti macet, tapi ini parah macetnya dari Flyover Pasar Rebo-Khong Guan saja bisa 45 menit,” kata Ifan.
Hal senada diungkapkan oleh pengendara motor yakni Kiki, 38, karyawan swasta bahwa kemacetan diperparah dengan adanya Pak Ogah yang lebih mengutamakan pengendara mobil berputar arah.
“Ya di sekitar depan GOR itu kan ada putaran balik, ada Pak Ogah juga, ya pasti ngutamain yang ngasih uang, dampaknya macet sampai ke traffic lights Flyover Pasar Rebo,” ujar Kiki.
Kemudian menurutnya, pihak pengelola GOR Ciracas harusnya tahu berapa kapasitas kendaraan roda dua dan empat bisa tertampung ke dalam halaman parkir GOR.
“Ya kan pengelola GOR harusnya tahu itu berapa jumlah kendaraan bisa masuk, ya kan bisa koordinasi, gak ada polisi sama petugas Dishub juga buat atur lalin, apa pada libur kali petugasnya ya,” tandasnya.