IPOL.ID – Menyusul adanya tiga pekerja galian yakni Alpin, 28, Subyani, 25, dan Nendy, 48, tertimbun tanah longsor dengan kedalaman 4,5 meter, proyek pembangunan saluran air dengan metode jacking di Jalan Raya Jambore, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, dihentikan.
Pada Rabu (23/10/2024) hari ini, sejumlah pekerja hanya melakukan pengelasan lempengan besi yang digunakan untuk menahan setiap pinggiran galian agar tidak terjadi/terulang peristiwa longsor.
Satu alat berat jenis crane berwarna hijau dibiarkan teronggok di lokasi proyek. Sedangkan di bekas longsoran itu sendiri saat ini tidak ada aktivitas para pekerja.
Manajer Proyek Jacking Saluran Air di Jalan Jambore, Onasis Sitangang mengatakan, pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 10.00 lalu memang ada kejadian tiga pekerja yang tertimbun longsor pada titik galian di Jalan SMPN 147 Cibubur.
Saat kejadian, ketiganya berada di dalam gorong-gorong penghubung antara saluran Phb SMPN 147 dengan galian jacking. Mendadak tanah di atasnya runtuh hingga ketiganya panik dan menyelamatkan diri dengan merayap ke arah tanah yang sudah digali di kedalaman 4,5 meter.
“Diduga kontur tanahnya labil, karena di lokasi ini merupakan saluran Phb eksisting yang sudah lama. Di satu sisi, di kedalaman 4,5 meter itu juga kurang unsur oksigennya. Ketika ada sedikit longsor, tiga pekerja itu panik dan sempat lemas,” ungkap Onasis.
Sehingga ketiganya dievakuasi ke permukaan dengan cara digendong oleh rekan-rekannya. Mereka dibawa ke Klinik Pratama tak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya dibawa ke RSKO Cibubur untuk medapatkan penanganan medis.
Karena saat kejadian itu mereka mengeluhkan sesak nafas dan dada sakit. Setelah dirontgen dan tidak ditemukan ada luka dalam, mereka akhirnya memutuskan pulang kampung ke Pandeglang, Banten. Alasannya mereka trauma.
Saat kejadian, blower yang diarahkan ke dalam galian sedalam 4,5 meter itu juga dinilai kurang kencang putarannya. Sehingga membuat suasana di bawah sesak. Di kedalaman tersebut juga kekurangan zat oksigennya.
“Atas kejadian tersebut, kita putuskan proyek penggalian di lokasi dihentikan, sambil menunggu hasil audit K3 secara internal. Proyek akan dilanjutkan pada Senin (28/10/2024) pekan depan,” katanya.
Disebutkan, secara umum, pelaksanaan pekerjaan di lapangan sudah sesuai dengan standar Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ditetapkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Kemudian, sambil menunggu audit internal, pihaknya memasang beton cor di setiap sisi galian, agar tidak terjadi longsor susulan. Ini sekaligus untuk memastikan bahwa tanah yang digali itu aman.
“Sampai saat ini kami masih melakukan investigasi dan audit K3 atas kejadian tersebut. Sehingga sampai hari ini tempat kejadian perkara masih sama saat kejadian berlangsung, tidak ada perubahan. Namun kami lakukan perbaikan agar tidak terulang lagi kejadiannya,” tukas Onasis.
Disebutkan, audit internal itu ditarget rampung pada Kamis (24/10/2024) besok dan hasilnya akan dilaporkan ke Sudin Sumber Daya AIr (SDA) Kota Jakarta Timur maupun ke konsultan pengawas proyek, selaku pemilik proyek jacking saluran air ini.
Diharapkan hasil audit kondisi lokasi kejadian aman sehingga proyek dapat dilanjutkan kembali.
Sekadar diketahui, proyek saluran air itu dikerjakan untuk mengatasi genangan yang sering terjadi di Jalan Raya Jambore, Cibubur.
Sementara, Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Drainase Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri, sejauh ini enggan memberikan keterangan terkait kasus tersebut. Pihaknya menyerahkan kasus insiden ini pada kontraktor atau pelaksana pekerjaan agar menuntaskan masalahnya.
Sebelumnya, insiden tanah longsor terjadi di proyek pembangunan saluran air di Jalan Jambore, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibatnya tiga pekerja pembangunan saluran tertimbun longsoran.
Informasi yang dihimpun, ketiganya itu merupakan pekerja dari pihak ketiga ditunjuk Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur untuk mengerjakan saluran air untuk mengatasi banjir yang kerap merendam ruas Jalan Jambore.
Plt Lurah Cibubur, Rony Abdullah mengungkapkan, ketiga pekerja tersebut tertimbun longsoran tanah saat melakukan pembangun saluran air menggunakan metode jacking.
“Informasinya saat kejadian mereka lagi di bawah tanah. Di ujung itu kan ada saluran lama, sudah tidak berfungsi, itu menyambung dengan proyek pengerjaan galian yang baru, tapi karena sedimentasi, jadi tanahnya tidak stabil,” ungkap Rony pada awak media di Jakarta, Selasa (22/10/2024). (Joesvicar Iqbal)